cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Journal of Nutrition and Health
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : 23383380     EISSN : 26228483     DOI : -
Core Subject : Health,
JNH (JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH) is a journal scientific articles about nutrition and health managed by Department of Medicine of diponegoro university and Departement of Doctor of Clinical Nutrition , Faculty of Medicine, Diponegoro University.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 1 (2017): JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH" : 6 Documents clear
Pengaruh Suplementasi Seng dan Zat Besi Terhadap Berat Badan dan Tinggi Badan Balita Aryu Candra
JNH (Journal of Nutrition and Health) Vol 5, No 1 (2017): JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (692.137 KB) | DOI: 10.14710/jnh.5.1.2017.37-44

Abstract

Latar Belakang: Rendahnya nafsu makan anak akan mengakibatkan tidak terpenuhinya kebutuhan zat gizi yang dapat mengganggu proses tumbuh kembang. Pemberian mikronutrien tertentu dapat meningkatkan nafsu makan sekaligus memperbaiki status gizi.   Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh suplemetasi seng dan zat besi terhadap nafsu makan, berat badan, dan tinggi badan balita.Metode: Penelitian ini menrupakan randomized control group pre post test design, dengan jumlah sampel 68 anak anak berusia 3-5 tahun di Semarang. Subjek penelitian dikelompokkan menjadi 4,  kelompok 1  (kontrol)  diberikan placebo,  kelompok 2  diberi suplementasi seng, kelompok 3 diberi suplementasi zat besi, kelompok 4 diberi suplementasi seng dan zat besi. Dosis  suplementasi seng adalah 10  mg/hr  dan zat  besi 7,5  mg/hr. Pemberian suplementasi dilakukan selama 3 bulan. Nafsu makan diukur dengan menghitung frekuensi makan per hari, status gizi diukur dengan Zskor BB/U dan TB/U.Hasil: Secara keseluruhan subjek sebagian besar berjenis kelamin perempuan (54%), memiliki status gizi normal. Asupan seng sebagian besar termasuk dalam kategori cukup (73,8%), sedangkan asupan zat besi sebagian besar termasuk dalam kategori kurang (58,5%). Setelah intervensi frekuensi makan kelompok 2 dan 4 mengalami peningkatan yang signifikan. Pada kelompok 2 dan 3 nilai z skor BB/U   mengalami peningkatan signifikan.   Nilai z skor TB/U sebelum dan setelah intervensi tidak mengalami perubahan yang signifikan pada semua kelompok.Simpulan: suplementasi seng saja dapat meningkatkan nafsu makan dan status gizi menurut BB/U pada anak. Suplementasi zat besi saja dapat meningkatkan status gizi menurut BB/U. Suplemen seng bersama zat besi dapat meningkatkan nafsu makan. Suplementasi selama 3 bulan belum dapat meningkatkan status gizi menurut TB/U.Kata kunci: nafsu makan,  seng, suplementasi, zat besi
Faktor Risiko Hipertensi Pada Remaja Enny Probosari
JNH (Journal of Nutrition and Health) Vol 5, No 1 (2017): JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (685.434 KB) | DOI: 10.14710/jnh.5.1.2017.18-27

Abstract

Latar belakang : Hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif yang prevalensinya semakin meningkat. Salah satu faktor yang mempengaruhi tekanan darah pada pasien hipertensi adalah asupan protein, lemak, kalium, dan magnesium. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor risiko hipertensi pada remajaMetode : Penelitian cross-sectional ini diikuti oleh 1022 subjek usia remaja di kota Semarang.   Asupan   protein,   lemak,   kalim,   dan   magnesium      diperoleh   dengan menggunakan recall 3x24 jam. Tekanan darah diukur dengan menggunakan Sphygmomanometer air raksa. Analisis bivariat dilakukan dengan uji korelasi Rank- Spearman.Hasil : Pada penelitian ini sebanyak 13.3% subjek mengalami hipertensi. Asupan protein, kalium, dan magnesium sebagian besar subjek kurang dari kebutuhan. Analisis bivariat menunjukkan tidak ada hubungan antara asupan protein, lemak, kalium, dan magnesium dengan tekanan darah.Simpulan  :  Asupan  protein,  lemak,  kalium,  dan  magnesium  bukan  faktor  risikohipertensi pada remaja.Kata kunci : Asupan protein, lemak, kalium, magnesium, tekanan darah
Perbandingan Skrining Gizi Kariadi (SGK) dengan Subjektive Global Assessment (SGA) pada Pasien Rawat Jalan Rumah Sakit Dr Kariadi (RSDK) Semarang Wijayanto Wijayanto; Hertanto Wahyu Subagio
JNH (Journal of Nutrition and Health) Vol 5, No 1 (2017): JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (443.018 KB) | DOI: 10.14710/jnh.5.1.2017.45-49

Abstract

Latar Belakang:Skrining gizi pada pasien di rumah sakit secara umum dipakai menggunakan Subjective Global Assessment (SGA), namun skrining dengan SGA mempunyai kelemahan yaitu memerlukan waktu yang lama dan keahlian khusus dari pemeriksa. Di RSDK telah dikembangkan Skrining Gizi Kariadi (SGK) yang diturunkan dari SGA namum memiliki waktu skrining yang lebih cepat (3-5 menit) Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kesesuaian SGK dengan SGA.Metode:Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan pada tahun 2016 di RSDK Semarang. Sebanyak 100 pasien rawat jalan dari poliklinik bedah dan penyakit dalam yang dipilih secara acak dijadikan sampel penelitian. Satus gizi pasien diukur menggunakan SGK dan SGA. Hasil pengukuran berdasarkan SGK dan SGA kemudian dibandingkan untuk melihat kesesuaian antara kedua metode tersebut.Hasil:Berdasarkan SGK: pasien dengan malnutrisi ringan/sedang berjumlah 52 orang (52 %), pasien dengan malnutrisi berat berjumlah 48 orang (48 %).Berdasarkan SGA: pasien tidak berisiko malnutrisi berjumlah 38 orang (38 %), pasien berisiko malnutrisi ringan/sedang berjumlah 32 orang (32 %), pasien malnutrisi berat berjumlah 30 orang (30 %).Simpulan:Kesesuaian hasil SGK dengan SGK didapatkan: pasien berisiko malnutrisi ringan/sedang berjumlah 18 orang (18 %), pasien malnutrisi berat berjumlah 27 orang (27 %), dengan jumlah total kesesuaian hasil SGK dengan SGA berjumlah 45 orang (45 %).Kata kunci: SGA, status gizi, skrining 
Emotional Focused Therapy pada Pasangan Paska Perselingkuhan Natalia Dewi Wardani
JNH (Journal of Nutrition and Health) Vol 5, No 1 (2017): JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (588.131 KB) | DOI: 10.14710/jnh.5.1.2017.1-11

Abstract

Pengalaman dan ekspresi emosi berperan penting dalam mengubah relasi pasangan. Ekspresi afektif merupakan bentuk komunikasi dan ekspresi emosi tertentu merupakan hal penting dalam relasi pasangan. Emosi, persepsi, kognisi dan interaksi merupakan target yang perlu diubah  dalam penyelesaian masalah. Enam bulan yang lalu pasien kembali berhubungan intensif dengan mantan pacar. Hal ini kemudian diketahui suami yang melihat telepon seluler pasien. Sejak itu pasien menyesal dan tidak lagi berhubungan dengan mantan pacarnya. Suami merasa sakit hati kemudian mulai berhubungan lagi dengan mantan pacar suami hingga berhubungan intim. Sejak itu pasien sedih dan mempertanyakan apa yang membuat suami tega melakukan hal tersebut dengan mantan pacar. Pasien menyesalkan suami yang tidak memikirkan keluarganya dan dua anak mereka yang masih kecil.Sejak itu pasien takut kehilangan suami dan ingin ikut suami berangkat bekerja karena sering sesak nafas dan berdebar-debar saat suami akan berangkat bekerja. Suami jengah dengan perilaku pasien dan makin sering berhubungan pesan dengan mantan yang sudah menikah di Bandung. Saat pasien pergi dengan keluarga besarnya ke Jakarta, suami pergi ke Bandung menemui mantan pacarnya. Suami mantan pacar suami memberitahu pasien tentang kedatangan suami pasien ke Bandung. Pasien makin marah dan memukul suami ketika pulang dan mengusir suami. Suami setelah diusir pergi ke Bandung untuk meminta maaf pada keluarga besar mantan pacar dan berjanji pada mereka untuk tidak akan berhubungan lagi.Dalam proses terapi, suami menceritakan bahwa dia merasa dikekang dan kecewa karena istri terlalu perhitungan. Contohnya saat suami menghilangkan jam tangan pasien, pasien marah-marah. Suami merasa pasien berselera tinggi dan suami sering tidak mengerti barang yang sesuai dengan keinginan pasien. Akhirnya suami memilih pasif dan banyak diam karena takut salah.Sedangkan pasien merasa suami banyak diam dan kurang perhatian ke pasien padahal ke orang lain perhatian sekali. Bisa dilihat dari aktivitas suami di media sosial ke teman-teman tampak akrab dan dekat namun pasien merasa saat bersama pasien tidak perhatian. Suami sering tidak menelpon pasien dan anak, diam saja saat menyetir hingga pasien meminta suami untuk mengobrol. Pasien ingin mendapat perhatian suami dan bisa mengobrol dengan suami seperti suami ke teman-temannya.Dari ilustrasi di atas bisa dilihat adanya siklus interaksi yang negatif antara pasien dan suami. Pasien banyak memulai kontak dengan suami namun tidak direspon oleh suami. Semakin pasien menuntut, suami semakin menarik diri. Terapis kemudian mengidentifikasi siklus interaksi negatif ini dan mengeksplorasi perasaan yang mendasari interaksi mereka tersebut. Keywords : ekspresi emosi, pasangan, perselingkuhan
Asupan Mikronutrien dan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Kota Semarang Martha Ardiaria
JNH (Journal of Nutrition and Health) Vol 5, No 1 (2017): JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (452.154 KB) | DOI: 10.14710/jnh.5.1.2017.12-17

Abstract

Kesehatan ibu hamil yang merupakan indikator ke-5 dalam Millennium Development Goals (MDG) yang dicanangkan oleh WHO belum tercapai karena masih terdapat 37,1% ibu hamil yang mengalami anemia di Indonesia 1. Suplementasi besi dianggap sebagai salah satu cara terbaik untuk mengatasi anemia pada ibu hamil, dan di Indonesia diberikan dalam bentuk tablet yang mengandung 60 mg besi dan 0,25 mg asam folat selama 90 hari.Persentase tertinggi cakupan ibu  hamil  mendapat 90 tablet  Fe di Provinsi di Indonesia pada tahun 2014 terdapat di Provinsi Bali (95%), DKI Jakarta (94,8%), dan Jawa Tengah (92,5%), sedangkan cakupan terendah terdapat di Provinsi Papua Barat (38,3%), Papua (49,1%), dan Banten (61,4%) 4. Persentase di Provinsi Jawa Tengah tahun 2014 sebesar 92,5% sudah mengalami kenaikan bila dibandingkan dengan pencapaian tahun 2013 (90,74%), dengan cakupan tertinggi dicapai Kabupaten Banyumas (98,77%) dan terendah Kabupaten Rembang (86%).Pemberian suplementasi besi sudah dicanangkan oleh pemerintah sebagai salah satu  cara  menanggulangi  anemia  pada  ibu  hamil,  namun  pada  kenyataannya  belum terlihat adanya hasil yang signifikan terhadap suplementasi besi pada ibu hamil yang bisa dilihat dari prevalensi anemia yang masih tinggi pada hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013.Kata kunci: anemia, ibu hamil, mikronutrien
Perbedaan Tingkat Kecemasan dan Depresi pada Mahasiswa Sistem Perkuliahan Tradisional dengan Sistem Perkuliahan Terintegrasi Titis Hadiati
JNH (Journal of Nutrition and Health) Vol 5, No 1 (2017): JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (556.67 KB) | DOI: 10.14710/jnh.5.1.2017.28-36

Abstract

Latar Belakang: Banyak faktor yang memengaruhi tingkat kecemasan dan tingkat depresi, salah satunya adalah sistem perkuliahan .Cenderung terjadi peningkatan kasus gangguan kejiwaan diantara para siswa dan mahasiswa pada tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Salah satu penyakit kejiwaan yang paling sering ditemukan terutama pada masa dewasa muda adalah cemas dan depresi.Tujuan: Mengetahui perbedaan tingkat kecemasan dan depresi pada mahasiswa sistem perkuliahan tradisional dengan sistem perkuliahan terintegrasi.Metode: Desain penelitian adalah penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan rancangan belah lintang (cross-sectional). Sampel adalah 368 orang mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro yang terdiri dari178 orang angkatan 2012 dan 190 orang angkatan 2013. Responden diukur tingkat kecemasan dengan menggunakan kuesioner Zung Self-rating Anxiety Scale dan tingkat depresi dengan menggunakan  Zung Self-rating Depression Scale. Uji  yang digunakan adalah uji Chi-square.Hasil: Hasil uji statistik menunjukkan tidak ada perbedaan yang bermakna pada tingkat kecemasan (p=0,490) dan tingkat depresi (p=0,692) antara mahasiswa sistem perkuliahan tradisional dengan sistem perkuliahan terintegrasi.Kesimpulan: Perbedaan tingkat kecemasan dan tingkat depresi berdasarkan sistem perkuliahan memiliki nilai yang tidak bermakna.Kata Kunci: kecemasan, depresi, sistem perkuliahan, tradisional, terintegrasi.

Page 1 of 1 | Total Record : 6